PERMASALAHAN TRANSPORTASI DI INDONESIA
Saat ini transportasi yang layak dan efektif sudah menjadi
bagian yang sangat penting dalam kehidupan sehari-hari. Transportasi termasuk
bagian penting untuk menunjang berbagai kegiatan di sebuah kota, termasuk di
indonesia .
Transportasi merupakan kebutuhan yang sangat penting dalam kehidupan
sehari-hari. Hal ini dikarenakan hampir semua kegiatan manusia tidak lepas dari
proses transportasi.
Alat transportasi dapat dibagi dalam tiga jenis, yakni transportasi darat,
transportasi laut dan transportasi udara.
Pembangunan transportasi Indonesia saat ini terfokus pada
pembangunan di darat. Hal itu wajar karena kondisi jalan di darat pun tergolong
cukup memprihatinkan. Indonesia mempunyai panjang jalan 300.000 km tetapi
kondisi jalan yang layak hanya 60%. Masalah tersebut bukan menjadi suatu alasan
bagi pemerintah untuk memfokuskan pembangunan transportasi di darat saja karena
wilayah Indoensia sebagian besar adalah wilayah lautan.
Berbagai kasus kecelakaan dalam berbagai moda transportasi
terjadi di Indonesia. Hal tersebut dikarenakan masih rendahnya tanggung jawab,
teknologi yang belum maju, dan sistem transportasi yang sangat buruk. Kasus
kecelakaan transportasi publik telah menewaskan beriu-ribu orang dan
mencerminkan kurang tegasnya hukum yang berlaku di Indonesia.
Banyaknya kecelakaan yang terjadi di Indonesia pada dua
tahun terakhir ini menunjukkan bahwa masalah transportasi adalah suatu masalah
yang serius. Transportasi berhubungan erat dengan manusia dan masyarakat
sebagai pengguna jasa dan konsumen. Merupakan suatu hal yang sangat ironis
ketika alat transportasi yang layak telah menjadi suatu kebutuhan primer bagi
penggunanya akan tetapi, pada kenyataannya alat transportasi yang layak tidak
tersedia di masyarakat.
Permasalahan Transportasi
Beberapa permasalahan transportasi di beberapa wilayah di
Indonesia, terutama pada daerah perkotaan sebagai berikut.
Perkotaan sebagai wilayah pusat bisnis memerlukan sarana dan
prasaran yang lebih banyak dibanding wilayah pedesaan. Hal ini agar segala
kegiatan manusia di kota dapat didukung secara memadai. Namun seiring dengan
berjalannya waktu bertambahnya jumlah penduduk suatu wilayah menjadi penyebab
meningkatnya kebutuhan akan alat transportasi. Karena bertambahnya penggunaan
transportasi di suatu wilayah mengakibatkan wilayah tersebut mengalami
kemacetan.
Pada umumnya, permasalahan transportasi terletak pada
ketidakseimbangan antara kebutuhan sarana, prasarana dan fasilitas
transportasi, serta pertumbuhan penduduk dan juga perkembangan ekonomi suatu
daerah atau wilayah. Di beberapa kota atau wilayah tertentu di Indonesia masih
dijumpai keberadaan prasarana yang tidak seimbang dengan keberadaan dari sarana
transportasi. Sarana transportasi tidak seimbang dengan fasilitas penunjang
transportasi, tidak seimbang dengan pertumbuhan penduduk, serta tidak
seimbangnya perkembangan ekonomi dengan pembangunan wilayah dan daerah.
Contoh permasalahan transportasi di indonesia saat ini ialah
:
1.
Kecelakaan Lalu Lintas
2.
Kemacetan
3.
Fasilitas
Berikut adalah permasalahan transportasi :
1. Kecelakaan Lalu Lintas
Menurut data badan pusat statistik tahun 2008, ada
59,164 ribu kejadian kecelakaan lalu lintas, dengan 20,188 korbannya meninggal
dunia, 23,440 ruka berat dan 55,731 luka ringan. Sedangkan kerugiannya mencapai Rp.131,207 Juta.
Faktor-faktor yang mempengaruhi kecelakaan lalu lintas
terutama di darat sangatlah beragam, mulai dari faktor pengemudi, faktor
kendaraan dan faktor cuaca.
a. Faktor Manusia
Faktor manusia sebagai pengemudi merupakan faktor yang
paling dominan dalam kecelakaan. Hampir semua kejadian kecelakaan didahului
dengan pelanggaran rambu-rambu lalu lintas. Pelanggaran dapat terjadi karena
sengaja melanggar, ketidaktahuan terhadap arti aturan yang berlaku ataupun
tidak melihat ketentuan yang diberlakukan atau pula pura-pura tidak tahu.Selain
itu manusia sebagai pengguna jalan raya sering sekali lalai bahkan ugal ugalan
dalam mengendarai kendaraan, tidak sedikit angka kecelakaan lalu lintas
diakibatkan karena membawa kendaraan dalam keadaan mabuk, mengantuk, dan mudah
terpancing oleh ulah pengguna jalan lainnya yang mungkin dapat memancing untuk
balapan di jalan umum.
Banyaknya kasus kecelakaan darat selama ini dikarenakan
supir kendaraan yang mengantuk saat mengemudi, hal ini biasanya terjadi pada
kendaraan-kendaraan yang muatannya berupa barang, seringkali kendaraan tersebut
melakukan perjalanan di malam hari dengan menempuh rute yang cukup jauh
sehingga diperlukan kondisi tubuh yang baik.
Banyaknya jumlah kendaraan bermotor yang beroperasi di jalan
terkadang tidak diikuti dengan kesadaran pengguna jalan untuk mentaati
rambu-rambu lalu lintas atau saling menghormani sesama pengguna jalan, padahal
contoh kejadian kecelakaan yang merenggut nyawa sudah sering diberitakan di
media masa. Ketidakdisiplinan dari pengguna jalan ini tentu dapat membahayakan
pengguna jalan yang lain, manusia tidak akan tau apakah ia akan mengalami
kecelakaan lalu lintas sebagai korban yang ditubruk atau menjadi tersangka
penabrakan.
b. Faktor Kendaraan
Faktor kendaraan yang paling sering terjadi adalah ban pecah, rem tidak
berfungsi sebagaimana seharusnya, kelelahan logam yang mengakibatkan bagian
kendaraan patah, peralatan yang sudah aus tidak diganti dan berbagai penyebab
lainnya. Keseluruhan faktor kendaraan sangat terkait dengan technologi yang
digunakan, perawatan yang dilakukan terhadap kendaraan. Untuk mengurangi faktor
kendaraan perawatan dan perbaikan kendaraan diperlukan, disamping itu adanya
kewajiban untuk melakukan pengujian kendaraan bermotor secara reguler.
Pengujian kendaraan bermotor secara regular merupakan hal
wajib yang seharusya dilakukan setipa pemilik kendaraan bermotor apakah
kendaraannya masih layak jalan. Pelaksanaan Pengujian kendaraan bermotor di
Unit PKB dan pemeriksaan dilakukan oleh Penguji yang memenuhi persyaratan yang
ditetapkan oleh pemerintah, bagi kendaraan yang memenuhi kelaikan akan
disahkan oleh pejabat yang ditunjuk akan diberi tanda uji. Pada pengujian
berkala, hal yang akan diuji adalah :
·
Sistem pengereman dan daya pengereman
·
Lampu-lampu dan daya pancar lampu utama
·
Emisi gas buang
·
Sistem kemudi beserta kaki-kakinya
·
Speedometer
Apabila kinerja pejabat yang menguji kendaraan bermotor
masyarakat ini bereja dengan baik dan jujur, pastinya kecelakaan lalu lintas
yang disebabkan oleh alat transportasi pasti bisa ditekan, namun masalah
rendahnya kinerja birokrasi dimana masih bisa ditemukan celah-celah untuk
melakukan aksi tidak jujur dari pada oknum birokrat selama ini. Selain itu,
masyarakat juga tidak patuh dengan ketentuan tersebut dan mereka kurang
berminat atau bahkan tidak mau meluangkan waktu untuk menguji kelayakan jalan
kendaraan bermotor mereka.
c. Faktor Cuaca
Hari hujan juga mempengaruhi kinerja kendaraan seperti jarak
pengereman menjadi lebih jauh, jalan menjadi lebih licin, jarak pandang juga
terpengaruh karena penghapus kaca tidak bisa bekerja secara
sempurna atau lebatnya hujan mengakibatkan jarak pandang menjadi lebih
pendek. Asap dan kabut juga bisa
mengganggu jarak pandang, terutama di daerah pegunungan.
Angka kecelakaan yang cukup tinggi di Indonesia sungguh
disayangkan karena kecelakaan lalu lintas menimbulkan korban secara materil
maupun korban hilangnya nyawa seseorang yang berdampak sosial pada keluarga
atau sanak saudara, semisal kepala keluarga yang meninggal akibat kecelakaan
lalu lintas, maka kemungkinan besar keluarga dari orang tersebut akan
kehilangan pemasukan dan terancam mengalami penurunan kualitas hidup.
Kecelakaan lalu lintas umumnya terjadi di darat karena jumlah moda transportasi
di darat yang lebih banyak dari pada di laut maupun udara namun sistem
perencanaan serta penanganannya masih jauh dari harapan. Pola pengaturan atau
penataan jaringan jalan juga dapat menjadi faktor penyebab kecelakaan lalu
lintas darat, jalan yang berlubang ditambah dengan kurangnya fasilitas
transportasi contohnya lambu penerangan jalan, maka resiko kecelakaan cukup
tinggi.
2. Kemacetan
Kemacetan merupakan salah satu masalah yang dinilai paling
mengganggu kenyamanan pengguna transportasi darat, kemacetan dapat mengurangi
efektifitas kerja maupun kegiatan masayarakat, memperlambar manusia untuk
melakukan katifitas, meningkatkan polusi udara, polusi suara serta merupakan
pemborosan bahan bakar yang semakin hari semakin menipis.
Kemacetan lalu-lintas di jalan raya disebabkan ruas-ruas
jalan sudah tidak mampu menampung luapan arus kendaraan yang datang serta
luasan dari jalan tersebut tidak seimbang dengan jumlah kendaraan yang
melintas. Hal ini terjadi, juga karena pengaruh hambatan samping yang tinggi,
sehingga mengakibatkan penyempitan ruas jalan, seperti: parkir di badan jalan,
berjualan di trotoar dan badan jalan, pangkalan becak dan angkutan umum,
kegiatan sosial yang menggunakan badan jalan, serta adanya masyarakat yang
berjalan di badan jalan. Selain itu, kemacetan juga sering terjadi akibat
manajemen transportasi yang kurang baik, ditambah lagi tingginya aksesibilitas
kegunaan lahan di sekitar sisi jalan tersebut.
Kemacetan lalu lintas juga seringkali disebabkan rendahnya
tingkat kedisiplinan pengguna jalan, misalnya parkir di badan jalan, angkutan
umum yang sering berhenti di sembarang tempat, kendaraan-kendaraan yang enggan
rapat kiri ataupun kendaraan-kendaraan yang membelok di sembarang tempat.
Ledakan jumlah kendaraan bermotor juga merupakan faktor kuat terjadinya
kemacetan di Indonesia, bila dibandingka dengan negara-negara tetangga,
Masyarakat Indonesia terbilang enggan untuk jalan kaki untuk menempuh
perjalanan rute pendek, mereka lebih memilih menaiki kendaraan bermotor meski
jarak perjalanan yang ia tempuh tidak terlalu jauh, hal ini dikarenakan
rendahnya fasilitas pedestrian yang ada.
Kondisi kemacetan di Indonesia
Kemacetan juga menurunkan kualitas suatu wilayah di mata
negara-negara lain, angka keacetan yang tinggi bisa menurunkan minta
pariwisata untuk melakukan perjalanan di negara tersebut. Kemacetan merupakan
momok bagi sistem transportasi, kemacetan terjadi karena banyak faktor dan
menimbulkan bebragai permasalahan baru, singkat kata, sitem transportasi
membutuhkan sistem yang terintegerasi dengan baik.
Setiap individu maupun pihak sebagai elemen warga Indonesia
harus sadar bahwa persoalan kemacetan lalu-lintas yang dialami hampir semua
warga kota dapat berakibat destruktif terhadap kehidupan bermasyarakat. Bila
tidak terasa hasil upaya nyata dalam mengatasi persoalan ini, masyarakat bisa
kehilangan kepercayaan kepada pemerintahnya, bisa terjadi degradasi perilaku
sosial yang tidak diinginkan, dan sangat jelas akan terjadi kemerosotan
produktivitas dari tiap-tiap elemen tersebut. Pemerintah sebagai pemegang
kekuasaan tertinggi serta pembuat keputusan harus mulai bekerja lebih optimal
dan tegas dalam mengatasi masalah transportasi di Indonesia, khususnya yang
sudah menjadi perbincangan khalayak umum, kemacetan.
3. Kurangnya Fasilitas Transportasi
Pertumbuhan dan perkembangan suatu kota
yang pesat tanpa diikuti dengan pengadaan sistem trasnportasi yang memadai
untuk ukuran kota itu merupakan bentuk besarnya demand daripadasupply nya,
begitu pula kebalikannya, lajunya pertumbuhan sistem transportasi yang tidak
sesuai dengan ukuran perkembangan suatu kota, merupakan wujud supply lebih
besar daripada demanduntuk transportasi.
Apabila kesenjangan atau gap antara
kebutuhan akan transportasi dengan penyediaan sistem transportasi ini dibiarkan
berkepanjangan, dalam jangka panjang akan menimbulka masalah yang lebih rumit
dalam penyelenggaraan transportasi kota, Seperti tidak diberikannya hak-hak
pengguna jalan dengan baik, ontohnya adalah hak-hak pejalan kaki, atau orang
cacat dan lansia yang seharusnya memiliki jalur yang berbeda, aman dan nyaman.
Contoh nyata dari kurangnya fasilitas
transportasi adalaha ketika moment mudik lebaran tiba, di saat itu banyak orang
yang membutuhkan angkutan umum untuk pulang ke kampung halaman beserta
keluarganya ataupun individu, hal ini seharusnya sudah menjadi pertimbangan
khusus oleh pemerintah daerah namun faktanya masih banyak orang yang harus
berdesakan di dalam bus atau kereta api, bahkan ada pula yang tidak bisa
melakukan aktifitas mudik karena kehabisan tiket.
Contoh lain dari kurangnya fasilitas
transportasi adalah jumlah kereta api yang sangat minim dengan kualitas yang
sangat rendah, hal ini memicu banyak permasalahn seperti keamanan di dalam
gerbong kereta api menjadi tidak terjamin dan banyaknya masyarakat yang
akhirnya lebih memilih duduk di atas gerbong daripada harus berdesakan di dalam
gerbong kereta api, hal ini juga akan memicu terjadinya kecelakaan lalu lintas.
Solusi agar permasalah transpotasi ini bisa diatasi, sebagai
berikut :
1.
Melakukan sosialisasi peraturan lalu lintas
khususnya terhadap penggunaan rambu dan marka jalan bagi pemakai jalan,
sehingga terwujud keamanan dan keselamtan lalu lintas.
2.
Peningkatan koordinasi antara pihak pemda atau
dinas perhubungan dengan kepolisian dalam penegakan peraturan lalu lintas.
3.
Pembangunan, penambahan, perbaikan sarana dan
prasaran serta fasilitas transportasi sejalan dengan tuntutan perkembangan
wilayah atau daerah.
4.
Kebijaksanaan sistem angkutan massal sebagai
upaya pemecahan masalah kemacetan dapat diteruskan pelaksanaannya.
5.
Orientasi pada era globalisasi, terutama dalam
hal modal yang memenuhi standar nasional, regional dan internasional, sedangkan
personil memenuhi kualifikasi dan kesetaraan terutama dalam hal kompetensi.
6.
Penciptaan iklim bagi investor dalam negeri dan
investor luar negeri sebagai patner dalam menyediakan, mengusahakan serta
membangun sarana dan prasarana fasilitas transportasi.
7.
Membudayakan kerja sama dengan lembaga
penelitian pengembangan perguruan tinggi negeri maupun swasta sebagai mitra
dalam pembangunan.
Alternatif Penanganan
Transportasi
Berkelanjutan
Perencanaan transportasi yang brekelanjutan adalah dimana
sebuah perencanaan tersebut tidak hanya memikirkan keuntungan dan kepentingan
jangka pendek namun juga mempertimangkan keberlanjutan perencanaan tersebut
pada jangka menengah hingga jangka panjang.
Perencanaan transportasi yang berkelanjutan tidak hanya
mempertimbangkan aspek transportasi saja dalam perencanaannya namun aspek-aspek
lain seperti ekonomi dan lingkungan. Memang tidak mudah merencanakan
transportasi berkelanjutan apalagi melihat kondisi transportasi di Indonesia
yang sudah cukup kompleks, khususnya transportasi darat dimana tingkat
mobilitasnya jauh lebih tinggi daripada transportasi laut ataupun udara.
Beberapa dampak yang bisa timbul akibat penerapan
perencanaan transportasi berkelanjutan ini adalah :
·
Mengurangi penggunaan BBM dan Mengurang Polusi
hal ini bisa didapat karena berkurangnya orang yang
melakukan perjalanan dengan menggunakan kendaraan bermotor, dengan meningkatkan
penggunaan sepeda atau berjalan kaki, hal ini tentu akan berdampak positif pada
penurunan tingkat pembuangan emisi ke udara, mengingkatkan angka kesehatan
pernafasan masyarakat serta mengurangi beban negara dalam pendanaan BBM.
·
Mengurangi Kemacetan
Dengan mengurangi pemakaian kendaraan bermotor, jumlah
kendaraan yang melintasi jelan raya akan berkurang, hal ini bisa mengurangi
resiko kemacetan di jam-jam sibuk atau di jalan-jalan tertentu, dengan
perencaanaan transportasi yang berkelanjutan, diharapkan dampak positif yang
akan ditimbulkan dari lengkah-langkah nya bisa saling berkaitan, seperti halnya
pengurangan kendaraan bermotor yang akan mengurangi kemacetan sehingga
mengurangi angka kecelakaan lalu lintas.
Alternatif-alternatif yang telah disebutkan diatas adalah
upaya-upaya yang dapat dilakukan pemerintah Indonesia untuk mengatasi
permasalahan-permasalahan transportasi, khusunya permasalahan yang ada pada
sistem transportasi darat, mangingat transportasi darat memiliki sistem dan
permasalahan yang lebih kompleks. Namun alternatif-alternatif tersebut hanya
akan sia-sia apabila tidak diimbangi dengan kesadaran semua pihak untuk
mencapai sebuah sistem transportasi Indonesia yang berkelanjutan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar